Sabtu, 13 Agustus 2011
Bincang Sore
Mata ini liar -tepatnya bola mata yang berwarna hitam ini oh bukan bagian retina dari mata ini yang liar menangkap degala cahaya dari berbagai penjuru-
Dia mencari-cari cahaya cinta yang terpencar di sekelilingnya
Ada yang kuat... tepat berada disampingnya
Perkenalkan, mereka adalah sepasang burung dara yang sama-sama malu menampakkan perasaannya berbulan-bulan yang lalu
Tetapi, sekarang mereka sudah tidak kuat lagi untuk terbang sendiri-sendiri, berlainan arah, saling meninggalkan, pura-pura tidak saling kenal dihadapan yang lain
Mereka sudah tidak kuat untuk tidak saling memegang tangan karena sebenarya mereka sama-sama takut kehilangan
Waktu terus bergulir dengan liarnya, tanpa terasa, kepura-puraan mereka, permainan kucing-kucingan mereka telah berlangsung hampir satu tahun
Sebenarnya yang menjadi aktor dan aktris dalam sinetron yang mereka buat hanyalah mereka sendiri dan keluarga satu spesiesnya
Teman, sahabat, bebas melihat mereka terbang berdua dari sarangnya menuju tempat menikmati hidangan 'cinta' mereka, bebas melihat tali kasih yang tersimpul di kaki kecil mereka
Tersadar mereka diperhatikan dan bertanya
"Kenapa, apa yang kau mau?"
"Aku hanya sekedar memperhatikan dan merasakan listrik kasih sayang yang kalian timbulkan"
"Buatlah listrikmu sendiri, kau akan merasakan setruman yang tidak menyakitkan tetapi setruman yang membuatmu bergairah ingin terus menikmatinya"
"Sulit... aku terbelenggu di kabel listriknya itu sendiri"
"Kami pun begitu, terkadang terbelit sendiri, kenapa tali ini mengekang terlalu kuat sedangkan kami masih punya hubungan darah mungkin hubungan darah itu yang makin memperkuat ikatannya sehingga simpulnya pun terikat mati"
"Ya.. aku iri melihat tali itu"
"Hem izinkan kami berbagi sedikit kepadamu!"
Aku mengangguk
"Kami... kami yang tidak peduli sejauh apa umur memisahkan kami"
"Kami tidak malu untuk berbagi cerita dengan orang lain, tidak malu untuk memberitahu orang lain kalau diri ini sayang, kangen dan butuh sosoknya untuk ada dalam setiap kepak sayap kami"
"Terserah... orang mau beranggapan apa, beranggapan kami berlebihan atau mabuk cinta tapi memang itulah adanya, cinta yang kami rasakan memang berlebih setiap hari, mungkin memang karena terlalu banyak 'minuman' yang memabukkan itu atau kebanyakan memakai heroine sehingga rasanya seperti terus berada di awang-awang dan ketagihan"
"Kami senang menunjukkan cinta kami pada dunia, cukuplah kami bermain kucing-kucingan dengan mereka yang tidak merestui hubungan kami asalkan bumi tetap tahu dan mengizinkan kami untuk memakai tempatnya dalam berbagi cinta kasih sayang"
"Biarlah bumi yang akan menjelaskan segalanya kepada mereka bagaimana kami saling menyuapi biji-bijian kasih sayang ke dalam tubuh masing-masing, terbang menuju matahari yang sedang terbenam untuk melihat kombinasi warna yang dapat menghasilkan usatu keindahan. Karena sesungguhnya keindahan berasal dari perbedaan yang saling menyatu"
"Cukuplah bumi yang menjelaskan nanti bagaimana kami sama-sama sakit saat mendengar segala bisikan yang muncul dari belakang kepala kami, kami yang sama-sama terseok-seok karena kaki kami dikekang oleh belenggu ikatan darah"
"Tak apa, asal bumi mengerti kalau kami ingin bersama. Buktinya dia tetap membiarkan kami berpijak dan tidak melempar kami keluar dari tanahnya"
Mereka akhiri dengan saling berpegangan dan menatap satu sama lain, aliran listrik itu makin terlihat kuat
Aku hanya terdiam, memandangi sesuatu yang tidak layak untuk kugenggam dan kurasakan
Selalu saja lepas, kemudian terbang terbawa angin dan tak kembali lagi
Apa genggamanku yang tidak kuat?
Entahlah
Cemburu membakar, rasa iri ikut-ikutan ingin ikut menambah besar api yang telah berkobar
Kutundukkan kepalaku
Rasanya berat melihat mereka yang ada di hadapanku dapat saling berbagi rasa sakit ketika kekangannya terlalu kuat, dapat saling memberi kekuatan ketika kekangannya terasa kendur, dapat tetap bahagia sekalipun kekangannya membuat sakit
Rasa iri itu semakin mencapai puncaknya ketika sepasang dara itu saling bertukar hadiah sebagai ucapan terimakasih dalam bentuk yang bisa terkenang
Dara betina memberikan sebuah bingkai foto diisi berbagai macam pose kala mereka bersama yang telah disusun dengan amat rapi dengan perpaduan antar buliran air mata dan sebongkah senyuman melihat waktu setahun yang telah mereka dapat lalui
Hadiah itu disusun dengan harapa tinggi, harapan untuk terus menambah kenangan-kenangan bersama dan mengabadikannya sampai album foto pun tidak mampu lagi menampungnya, mengabadikannya sampai suatu saat mereka memiliki bingkai foto pernikahan sendiri, mengabadikan sampai mereka mempunyai foto kala melihat senja itu lagi disaat kulit mereka telah mempunyai lipatan-lipatannya tersendiri
Hadiah itu, sebagai 'reminder' bagi kekasihnya
Aku tidak tahan, terlalu banyak hal yang dapat mereka pertahankan sedangkan aku tidak
Terlalu kuat aliran listrik yang menghasilkan sedangkan aku tidak, aliran listrikku telah mengalami korsleting dan tidak bisa lagi digunakan
Ingin rasanya menangis melihat ketidakmampuanku
Ingin rasanya marah melihat keegoanku yang selalu ikut campur dalam medan listrik yang kuhasilkan
Aku berdiri, berpamitan pada sepasang burung dara itu
Kembali mata ini liar tetapi yang kutemukan disekitarku tetaplah sebuah medan cinta yang kuat
"Ah... aku tidak cocok dengan lingkungan ini"
Pergi menjauh meninggalkan berjuta pasangan yang tetap berusaha memamerkan tali-tali simpul yang terikat indah di diri mereka
Dia mencari-cari cahaya cinta yang terpencar di sekelilingnya
Ada yang kuat... tepat berada disampingnya
Perkenalkan, mereka adalah sepasang burung dara yang sama-sama malu menampakkan perasaannya berbulan-bulan yang lalu
Tetapi, sekarang mereka sudah tidak kuat lagi untuk terbang sendiri-sendiri, berlainan arah, saling meninggalkan, pura-pura tidak saling kenal dihadapan yang lain
Mereka sudah tidak kuat untuk tidak saling memegang tangan karena sebenarya mereka sama-sama takut kehilangan
Waktu terus bergulir dengan liarnya, tanpa terasa, kepura-puraan mereka, permainan kucing-kucingan mereka telah berlangsung hampir satu tahun
Sebenarnya yang menjadi aktor dan aktris dalam sinetron yang mereka buat hanyalah mereka sendiri dan keluarga satu spesiesnya
Teman, sahabat, bebas melihat mereka terbang berdua dari sarangnya menuju tempat menikmati hidangan 'cinta' mereka, bebas melihat tali kasih yang tersimpul di kaki kecil mereka
Tersadar mereka diperhatikan dan bertanya
"Kenapa, apa yang kau mau?"
"Aku hanya sekedar memperhatikan dan merasakan listrik kasih sayang yang kalian timbulkan"
"Buatlah listrikmu sendiri, kau akan merasakan setruman yang tidak menyakitkan tetapi setruman yang membuatmu bergairah ingin terus menikmatinya"
"Sulit... aku terbelenggu di kabel listriknya itu sendiri"
"Kami pun begitu, terkadang terbelit sendiri, kenapa tali ini mengekang terlalu kuat sedangkan kami masih punya hubungan darah mungkin hubungan darah itu yang makin memperkuat ikatannya sehingga simpulnya pun terikat mati"
"Ya.. aku iri melihat tali itu"
"Hem izinkan kami berbagi sedikit kepadamu!"
Aku mengangguk
"Kami... kami yang tidak peduli sejauh apa umur memisahkan kami"
"Kami tidak malu untuk berbagi cerita dengan orang lain, tidak malu untuk memberitahu orang lain kalau diri ini sayang, kangen dan butuh sosoknya untuk ada dalam setiap kepak sayap kami"
"Terserah... orang mau beranggapan apa, beranggapan kami berlebihan atau mabuk cinta tapi memang itulah adanya, cinta yang kami rasakan memang berlebih setiap hari, mungkin memang karena terlalu banyak 'minuman' yang memabukkan itu atau kebanyakan memakai heroine sehingga rasanya seperti terus berada di awang-awang dan ketagihan"
"Kami senang menunjukkan cinta kami pada dunia, cukuplah kami bermain kucing-kucingan dengan mereka yang tidak merestui hubungan kami asalkan bumi tetap tahu dan mengizinkan kami untuk memakai tempatnya dalam berbagi cinta kasih sayang"
"Biarlah bumi yang akan menjelaskan segalanya kepada mereka bagaimana kami saling menyuapi biji-bijian kasih sayang ke dalam tubuh masing-masing, terbang menuju matahari yang sedang terbenam untuk melihat kombinasi warna yang dapat menghasilkan usatu keindahan. Karena sesungguhnya keindahan berasal dari perbedaan yang saling menyatu"
"Cukuplah bumi yang menjelaskan nanti bagaimana kami sama-sama sakit saat mendengar segala bisikan yang muncul dari belakang kepala kami, kami yang sama-sama terseok-seok karena kaki kami dikekang oleh belenggu ikatan darah"
"Tak apa, asal bumi mengerti kalau kami ingin bersama. Buktinya dia tetap membiarkan kami berpijak dan tidak melempar kami keluar dari tanahnya"
Mereka akhiri dengan saling berpegangan dan menatap satu sama lain, aliran listrik itu makin terlihat kuat
Aku hanya terdiam, memandangi sesuatu yang tidak layak untuk kugenggam dan kurasakan
Selalu saja lepas, kemudian terbang terbawa angin dan tak kembali lagi
Apa genggamanku yang tidak kuat?
Entahlah
Cemburu membakar, rasa iri ikut-ikutan ingin ikut menambah besar api yang telah berkobar
Kutundukkan kepalaku
Rasanya berat melihat mereka yang ada di hadapanku dapat saling berbagi rasa sakit ketika kekangannya terlalu kuat, dapat saling memberi kekuatan ketika kekangannya terasa kendur, dapat tetap bahagia sekalipun kekangannya membuat sakit
Rasa iri itu semakin mencapai puncaknya ketika sepasang dara itu saling bertukar hadiah sebagai ucapan terimakasih dalam bentuk yang bisa terkenang
Dara betina memberikan sebuah bingkai foto diisi berbagai macam pose kala mereka bersama yang telah disusun dengan amat rapi dengan perpaduan antar buliran air mata dan sebongkah senyuman melihat waktu setahun yang telah mereka dapat lalui
Hadiah itu disusun dengan harapa tinggi, harapan untuk terus menambah kenangan-kenangan bersama dan mengabadikannya sampai album foto pun tidak mampu lagi menampungnya, mengabadikannya sampai suatu saat mereka memiliki bingkai foto pernikahan sendiri, mengabadikan sampai mereka mempunyai foto kala melihat senja itu lagi disaat kulit mereka telah mempunyai lipatan-lipatannya tersendiri
Hadiah itu, sebagai 'reminder' bagi kekasihnya
Aku tidak tahan, terlalu banyak hal yang dapat mereka pertahankan sedangkan aku tidak
Terlalu kuat aliran listrik yang menghasilkan sedangkan aku tidak, aliran listrikku telah mengalami korsleting dan tidak bisa lagi digunakan
Ingin rasanya menangis melihat ketidakmampuanku
Ingin rasanya marah melihat keegoanku yang selalu ikut campur dalam medan listrik yang kuhasilkan
Aku berdiri, berpamitan pada sepasang burung dara itu
Kembali mata ini liar tetapi yang kutemukan disekitarku tetaplah sebuah medan cinta yang kuat
"Ah... aku tidak cocok dengan lingkungan ini"
Pergi menjauh meninggalkan berjuta pasangan yang tetap berusaha memamerkan tali-tali simpul yang terikat indah di diri mereka
Langganan:
Postingan (Atom)